Selasa, 29 September 2009

HANYA DUA KATA

HANYA DUA KATA

Pada suatu masa, tersebutlah sebuah biara yang sangat keras. Selain menjalani kehidupan mati raga, para pendeta itu juga sama sekali tak boleh bicara. Untuk aturan ini,
hanya ada satu pengecualian. Setiap 10 tahun, para pendeta itu diizinkan bicara hanya 2 kata. Sesudah mencapai 10 tahun pertama hidup di biara, seorang pendeta mendatangi kepala pendeta.

"Anda sudah 10 tahun disini," kata kepala biara.
"Apa dua patah kata yang ingin anda ucapkan?" tanyanya.
"Kasur....keras," kata pendeta itu.
"Oh, begitu," jawab kepala pendeta itu. Sepuluh tahun kemudian, pendeta itu kembali menghadap kepala pendeta.
"Anda sudah menghabiskan 10 tahun lagi di biara ini. Apa dua patah kata yang ingin anda ucapkan?" tanyanya.
"Makanan....hambar," kata pendeta itu.
"Oh, begitu, sahut kepala pendeta itu. Lalu 10 tahun kembali berlalu dan pendeta itu kembali menghadap kepala pendeta.
"Apa dua patah kata yang ingin anda ucapkan sesudah 10 tahun ini?" tanyanya.
"Saya...berhenti!" kata pendeta itu.
"Ya, saya tahu sebabnya," jawab kepala pendeta itu.
"Semua yang anda lakukan hanya mengeluh dan mengeluh saja."

MORAL CERITA:
· Kita tak akan pernah bisa berhasil atau meraih sesuatu jika yang kita lakukan hanya mengeluh dan mengeluh saja. Sesudah 30 tahun, pendeta itu ternyata tidak belajar apapun.
· Hidup adalah pilihan. Kita bisa memilih fokus pada aspek- aspek positif dari hidup kita atau terus memikirkan hal-hal yang negatif. Pendeta muda itu memilih yang negatif, sehingga bukan hanya gagal meraih apapun, tapi justru membuang waktu secara percuma dan menyia-nyiakan hidupnya.
· Kendatipun hanya mengucapkan 2 patah kata setiap 10 tahun, pendeta itu hanya mengeluh dan memikirkan hal - hal yang sepele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar